Jumat, 05 September 2014

Kesan Indah untuk UGM dan Statistika

                  Mendengar kata UGM (Universitas Gadjah Mada) pasti semua orang akan terkejut wow gitu. Bagaimana tidak, UGM merupakan universitas tertua di Indonesia dan terkenal sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia. Universitas dengan para mahasiswa intelektual di dalamnya, yang diharapkan bisa menjadi pemimpin bangsa kelak.
Pada tanggal  27 Mei 2014 merupakan hari pengumuman SNMPTN. Saya tidak begitu yakin bisa diterima di UGM. Tak tahu kenapa saya merasa pesimis sehingga saya tidak berani membuka pengumuman di website. Akhirnya temen saya Himmah yang membukakannya. Terkejut saat dia sms, “Selamat ya kamu keterima.” Tiba-tiba saja perasan saya berubah berasa campur aduk. Sujud syukur saya lakukan. Saya pun memeluk ibu saya dan air mata kami pun menetes karena bahagianya. Sekarang hal yang dulu saya impikan menjadi kenyataan. Saya merasa senang dan bangga.
Pertama kali datang ke UGM, saya merasa bingung karena uiversitas ini begitu luas. Universitas ini seperti tidak memiliki pagar. Penasaran dengan hal tersebut, saya pun browsing di internet. Ternyata memang UGM tidak memiliki pagar yang membatasinya. Ini disengaja dengan tujuan agar UGM bisa menyatu dengan masyarakat. Waktu PPSMB kekaguman saya bertambah ketika kakak tingkat berkata tentang kampus kerakyatan. Ya, UGM merupakan kampus kerakyatan yang mana mahasiswanya berjuang dan mencari ilmu untuk memajukan bangsa ini. Karena kampus ini dibangun atas perjuangan dan jerih payah rakyat Indonesia sampai mempertaruhkan nyawa, tenaga, dan pikiran. Maka para mahasiswa berhutang budi akan rakyat Indonesia. Selain itu tokoh-tokoh UGM, dosen, dan alumni memiliki pemikiran dan kata yang bijaksana. Saat mereka berbicara, kata-kata yang mereka katakan menginspirasi saya. Apalagi dengan kata-kata yang disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan saat upacara penutupan PPSMB Palapa kemarin.
Tanggal 25 Agustus 2014 merupakan hari pertama masuk kuliah. Saya berpikir, “Bagaimana ya statistika entar? Susah enggak ya pelajarannya.” Dan ternyata memang susah. Memang saya suka berhitung tapi statistika ini begitu rumit. Haha.. Mungkin saya belum terbiasa. Saya harus berjuang!
Saya merasa senang saat berkenalan dengan teman-teman baru di UGM. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Teman-teman baru saya di UGM begitu aktif, kreatif, inisiatif, dan mandiri. Bisakah saya bersanding berkompetisi dengan mereka. Api semangat saya pun berkobar, saya yakin pasti bisa. Saya akan menjadi salah satu yang terbaik di antara mereka. Inilah pilihan hidup yang telah saya pilih maka saya harus bertanggungjawab. Saya bangga menjadi mahasiswa UGM.

3 komentar:

  1. Kak, menurut kaka statistika itu rumit bgt ngga? :D

    BalasHapus
  2. kak, sekarang udah kerja?
    yang kakak tahu dari katingnya kaka mungkin yang udah wisuda kerjanya seperti apa aja ya kak?

    BalasHapus