3. Jelaskan sumber sejarah
berdasar beserta contohnya
a.
Berdasar sifatnya
b.
Berdasar bentuknya
Jawab:
a.
Berdasarkan sifat-sifatnya dibagi menjadi 3 yaitu: (a)
sumber primer, (b) sumber sekunder, (c) sumber tersier.
(1)
Sumber primer
Sember primer disebut juga dengan sumber pertama atau sumber asli adalah
sumber yang menununjukkan kesaksian langsung pada saat peristiwa sejarah itu
terjadi. Nugroho Notosusanto menjelaskan bahwa sumber primer adalah
sumber-sumber yang keterangannya diperoleh secara langsung oleh yang
menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala sendiri.
(2)
Sumber sekunder
Sumber sekunder disebut juga dengan sumber kedua yaitu sumber yang ditulis
oleh sejarawan berdasarkan sumber primer atau sumber yang bukan merupakan kesaksian
langsung pada periode sejarah yang diteliti oleh sejarawan.
(3)
Sumber tersier
Sumber tersier yaitu berupa buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan
laporan penelitian ahli sejarah tanpa melakukan penelitian langsung.
b.
Menurut bentuknya, sumber sejarah dapat dibagi menjadi
empat, yakni: (a) sumber lisan, (b) sumber tertulis, (c) sumber rekaman , dan
(d) sumber benda.
(a)
Sumber Lisan
Sumber lisan adalah keterangan
langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa sejarah. Dalam sejarah
kontemporer, banyak pelaku dan saksi sejarah yang masih hidup. Misalnya di zaman
pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan,
Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, Peristiwa G 30 S PKI 1965, Orde Baru
dan sebagainya. Mereka menjadi sumber sejarah yang penting sebagai pelengkap dari
kekurangan atau kekosongan dokumen dari masa-masa tersebut.
(b)
Sumber Tertulis
Sumber tertulis adalah keterangan
tertulis yang berkaitan dengan peristiwa sejarah. Ada yang menyebut juga sumber
tertulis ini adalah sumber dokumenter, sebab sumber ini berupa bahan sejarah
dalam bentuk tulisan. Macamnya antara lain: prasasti, kronik, babad, piagam,
dokumen, laporan, arsip, dan surat kabar.
Menurut begawan
sejarah Indonesia yakni Sartono Kartodirdjo, sumber
tertulis dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini.
tertulis dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini.
1)
Otobiografi
Otobiografi
sangat berguna bagi psikologi, karena di dalam
dokumen seperti itu memuat faktor-faktor subjektif, seperti segi-segi
afektif, motivasi, harapan-harapan, dan pengalaman. Otobiografi dapat
pula memberikan data tentang faktor-faktor subjektif, misal nilai sosial,
proses sosial, situasi sosial, dan perubahan sosial.
dokumen seperti itu memuat faktor-faktor subjektif, seperti segi-segi
afektif, motivasi, harapan-harapan, dan pengalaman. Otobiografi dapat
pula memberikan data tentang faktor-faktor subjektif, misal nilai sosial,
proses sosial, situasi sosial, dan perubahan sosial.
2) Surat
Pribadi, Catatan atau Buku Harian, dan Memoar
Surat
pribadi sebagai bahan dokumenter biasanya memuat hal-hal
penting, seperti : tata susila dan adat istiadat, pokok pembicaraan tentang
hubungan dan lembaga sosial. Contohnya ialah surat-surat R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon, yang terkumpul dalam buku Habis Gelap
Terbitlah Terang. Buku ini memuat idealisme tokoh wanita Indonesia
tentang emansipasi, tradisi kuno yang ada di lingkungan keluarga bupati,
cara mendidik anak perempuan, kedudukan wanita dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat Jawa pada permulaan abad ke-20.
Buku harian merupakan dokumen yang sangat pribadi sifatnya.
Dokumen semacam ini jarang sekali didapatkan. Di Indonesia buku harian
baru dikenal pada beberapa dekade terakhir dan terbatas pada kalangan
pejabat pemerintah atau kaum elite saja. Contohnya adalah Jakarta Diary
dari Mochtar Lubis yang banyak memuat tentang situasi masyarakat
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Sejenis dengan surat pribadi ialah memoar. Kebanyakan memoar merupakan kisah perjalanan, sehingga bisa didapatkan data tentang keadaan suatu negeri, kota atau pun daerah. Kisah perjalanan yang ditulis oleh Tome Pires di dalam Suma Oriental, misalnya memberikan gambaran struktur sosial dari masyarakat muslim pada abad ke-16 di kerajaan dan kota pantai, seperti Malaka dan kota-kota pantai utara Jawa Timur khususnya Tuban.
penting, seperti : tata susila dan adat istiadat, pokok pembicaraan tentang
hubungan dan lembaga sosial. Contohnya ialah surat-surat R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon, yang terkumpul dalam buku Habis Gelap
Terbitlah Terang. Buku ini memuat idealisme tokoh wanita Indonesia
tentang emansipasi, tradisi kuno yang ada di lingkungan keluarga bupati,
cara mendidik anak perempuan, kedudukan wanita dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat Jawa pada permulaan abad ke-20.
Buku harian merupakan dokumen yang sangat pribadi sifatnya.
Dokumen semacam ini jarang sekali didapatkan. Di Indonesia buku harian
baru dikenal pada beberapa dekade terakhir dan terbatas pada kalangan
pejabat pemerintah atau kaum elite saja. Contohnya adalah Jakarta Diary
dari Mochtar Lubis yang banyak memuat tentang situasi masyarakat
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Sejenis dengan surat pribadi ialah memoar. Kebanyakan memoar merupakan kisah perjalanan, sehingga bisa didapatkan data tentang keadaan suatu negeri, kota atau pun daerah. Kisah perjalanan yang ditulis oleh Tome Pires di dalam Suma Oriental, misalnya memberikan gambaran struktur sosial dari masyarakat muslim pada abad ke-16 di kerajaan dan kota pantai, seperti Malaka dan kota-kota pantai utara Jawa Timur khususnya Tuban.
3)
Surat Kabar
Data
yang dimuat dalam surat kabar kadang telah menunjukkan
fakta, di samping juga merupakan opini, interpretasi dan pikiranpikiran
spekulatif. Surat kabar berguna untuk melengkapi dokumendokumen
lain bahkan merupakan dokumen inti untuk membantu penentuan
tanggal dari sumber lain.
fakta, di samping juga merupakan opini, interpretasi dan pikiranpikiran
spekulatif. Surat kabar berguna untuk melengkapi dokumendokumen
lain bahkan merupakan dokumen inti untuk membantu penentuan
tanggal dari sumber lain.
4)
Cerita Roman
Karya
sastra seperti roman atau novel pada dasarnya bukan hanya
merupakan karya ekspresi seorang pengarang, tetapi kadang kala terungkap data keadaan sosial dari periode tertentu. Keadaan sosial seperi struktur sosial, kelas sosial dan lembaga-lembaga sosial, datanya bisa didapatkan dalam cerita roman. Contoh: Serat Centini, yaitu karangan yang menggambarkan kehidupan sosial dari periode awal dan pertengahan Mataram Islam.
merupakan karya ekspresi seorang pengarang, tetapi kadang kala terungkap data keadaan sosial dari periode tertentu. Keadaan sosial seperi struktur sosial, kelas sosial dan lembaga-lembaga sosial, datanya bisa didapatkan dalam cerita roman. Contoh: Serat Centini, yaitu karangan yang menggambarkan kehidupan sosial dari periode awal dan pertengahan Mataram Islam.
5)
Dokumen Pemerintah
Di
dalam dokumen pemerintah biasanya dimuat keputusankeputusan,
berita-berita, laporan-laporan pemerintah tentang peristiwaperistiwa, laporan tahunan, data statistik, pernyataan pemerintah dan sebagainya.
berita-berita, laporan-laporan pemerintah tentang peristiwaperistiwa, laporan tahunan, data statistik, pernyataan pemerintah dan sebagainya.
(c)
Sumber Rekaman
Sumber rekaman dapat berupa rekaman
kaset audio dan rekaman kaset
video. Banyak peristiwa sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan dan sebagainya.
video. Banyak peristiwa sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan dan sebagainya.
(d)
Sumber Benda (Artefak)
Sumber benda disebut juga sebagai
sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan masa lampau, seperti : bangunan,
kapak, gerabah, perhiasan, patung, candi, gereja, masjid, dan sebagainya.
Jawab:
Prinsip dasar penelitian sejarah lisan adalah:
1. Penelitian
sejarah lisan adalah suatu penelitian yang sumber utamanya menggunakan sumber
lisan.
2. Teknik
yang digunakan untuk mendapatkan data/informasi dalam penelitian sejarah lisan
adalah wawancara, dan biasanya wawancara yang digunakan merupakan wawancara
yang lentur, berlangsung akrab, luwes, dan fleksibel. Teknik wawancara yang
demikian dikenal dengan wawancara yang mendalam (in-depth-interviewing). Agar
wawancaranya bisa tuntas dan tidak menyimpang jauh dari apa yang direncanakan,
maka sebelumnya pewawancara (yang akan menulis/meneliti dengan sumber utamanya
lisan) bisa menyiapkan seperangkat pertanyaan atau biasa dikenal dengan nama
pedoman wawancara.
3. Untuk
mendapatkan data yang dipercaya lewat wawancara, dapat digunakan teknik kritik
sumber atau trianggulasi sumber, yakni data yang sama diperoleh dari berbagai
sumber. Dengan demikian datanya akan benar-benar valid, bisa dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.
4. Setelah
data terkumpul dan dilakukan interpretasi, maka langkah berikutnya adalah
penulisan suatu karta atau histografi.
5. Sebutkan alat kebudayaan
yang dihasilkan masyarakat Indonesia pada jaman
a.
Paleolithikum
b.
Mesolithikum
c.
Neolithikum
d.
Megalithikum
e.
Logam
Jawab:
a.
Paleolithikum
·
Kapak Genggam (alat penetak/pemotong)
Kapak
genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.
·
Kapak Perimbas
Kapak
perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.
·
Alat-alat dari tulang binatang atau
tanduk rusa
Kebanyakan
alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi.
Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah
serta sebagai alat untuk menangkap ikan.
·
Flakes
Flakes
yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan
untuk mengupas makanan. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu,
menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
b.
Mesolithikum
·
Kapak Sumatra (Pebble)
Bentuk kapak ini bulat, terbuat dari
batu kali yang dibelah dua. Kapak genggam jenis ini banyak ditemukan di
Sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera, antara Langsa (Aceh) dan Medan.
·
Kapak Pendek (Hache courte)
Kapak Pendek sejenis kapak genggam
bentuknya setengah lingkaran. Kapak ini ditemukan di sepanjang Pantai Timur
Pulau Sumatera.
·
Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, Kjokken
berarti dapur dan modding artinya sampah. Jadi, kjokkenmoddinger adalah sampah
dapur berupa kulit-kulit siput dan kerang yang telah bertumpuk selama
beribu-ribu tahun sehingga membentuk sebuah bukit kecil yang beberapa meter
tingginya. Fosil dapur sampah ini banyak ditemukan di sepanjang Pantai Timur
Pulau Sumatera.
· Abris sous roche
Abris sous roche adalah gua-gua batu karang
atau ceruk yang digunakan sebagai tempat tinggal manusia purba. Berfungsi
sebagai tempat tinggal.
· Lukisan di Dinding Gua
Lukisan di
dinding gua terdapat di dalam abris sous roche. Lukisan menggambarkan hewan
buruan dan cap tangan berwarna merah. Lukisan di dinding gua ditemukan di Leang
leang, Sulawesi Selatan, di Gua Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, di Danau
Sentani, Papua.
c. Neolithikum
·
Kapak Persegi
Kapak persegi dibuat
dari batu persegi. Kapak ini dipergunakan untuk mengerjakan kayu, menggarap
tanah, dan melaksanakan upacara. Di Indonesia, kapak persegi atau juga disebut
beliung persegi banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan
Nusatenggara.
·
Kapak
Lonjong
Kapak ini disebut kapak lonjong karena penampangnya
berbentuk lonjong. Ukurannya ada yang besar ada yang kecil. Alat digunakan
sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan memotong kayu atau pohon. Jenis kapak
lonjong ditemukan di Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.
·
Mata Panah
Mata panah terbuat dari batu yang diasah secara halus.
Gunanya untuk berburu. Penemuan mata panah terbanyak di Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan.
·
Gerabah
Gerabah dibuat dari tanah liat. Fungsinya untuk
berbagai keperluan
·
Perhiasan
Masyarakat pra-aksara telah mengenal perhiasan,
diantaranya berupa gelang, kalung, dan anting-anting. Perhiasan banyak
ditemukan di Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
·
Alat Pemukul
Kulit Kayu
Alat pemukul kulit kayu digunakan untuk
memukul kulit kayu yang akan digunakan sebagai bahan pakaian. Adanya alat ini,
membuktikan bahwa pada zaman neolithikum manusia pra-aksara sudah mengenal
pakaian.
d. Megalithikum
·
Menhir
Menhir adalah sebuah tugu dari batu
tunggal yang didirikan untuk upacara penghormatan roh nenek moyang. Menhir
ditemukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
·
Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti mayat yang terbuat dari dua
batu yang ditangkupkan. Peninggalan ini banyak ditemukan di Bali.
·
Dolmen
Dolmen adalah meja batu tempat menaruh sesaji, tempat
penghormatan kepada roh nenek moyang, dan tempat meletakan jenazah. Daerah
penemuannya adalah Bondowoso, Jawa Timur.
·
Peti Kubur
Batu
Peti Kubur Batu adalah lempengan
batu besar yang disusun membentuk peti jenazah. Peti kubur batu ditemukan di
daerah Kuningan, Jawa Barat.
·
Waruga
Waruga adalah peti kubur batu
berukuruan kecil berbentuk kubus atau bulat yang dibuat dari batu utuh. Waruga
banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
e. Logam
·
Nekara
Nekara adalah tambur besar yang
berbentuk seperti dandang yang terbalik. Benda ini banyak ditemukan di Bali,
Nusatenggara, Maluku, Selayar, dan Irian.
·
Moko
Nekara yang berukuran lebih kecil,
ditemukan di Pulau Alor, Nusatenggara Timur. Nekara dan Moko dianggap sebagai
benda keramat dan suci.
·
Kapak
Perunggu
Kapak perunggu terdiri beberapa macam, ada yang
berbentuk pahat, jantung, dan tembilang. Kapak perunggu juga disebut sebagai
kapak sepatu atau kapak corong. Daerah penemuannya Sumatera Selatan, Jawa,
Bali, Sulawesi Tengah, dan Irian. Kapak perunggu dipergunakan untuk keperluan
sehar-hari.
·
Candrasa
Sejenis kapak namun bentuknya indah dan satu sisinya
panjang, ditemukan di Yogyakarta. Candrasa dipergunakan untuk kepentingan
upacara keagamaan dan sebagai tanda kebesaran.
·
Bejana
Perunggu
Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari
perunggu berfungsi sebagai wadah atau tempat menyimpan makanan. Bentuknya bulat
panjang dan menyerupai gitar tanpa tangkai. Benda ini ditemukan di Sumatera dan
Madura.
·
Arca
Perunggu
Benda bentuk patung yang terbuat
dari perunggu menggambar orang yang sedang menari, berdiri, naik kuda, dan
memegang panah. Tempat-tempat penemuan di Bangkinang (Riau), Lumajang, Bogor,
dan Palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar